Kamis, 20 Januari 2011

Perkembangan FOSSEI dan Tantangan Saat Ini

Kalau FoSSEI ada hingga hari ini, itu karena ia diteriaki,
Di tempa, dan di gilas dengan pemikiran konstruktif dan destruktif
Secara harfiah ia berasal dari dalam,
Namun hakikatnya ia terpisah.
Sehingga keberadaannya sesungguhnya semakin kuat
Walaupun pasang atau surut gelombang.


Sekarang saatnya para pemuda Ekonom Rabbani bangkit, pemuda yang saat memimpin berani berbicara, yang saat di pimpin pun berani bergerak, bahkan saat masanya sudah berlalu namun apa yang ditinggalkannya tidak sedikitpun luntur. Di yakini atau tidak hari ini banyak sekali pelajaran yang dapat kita terima dari perjalanan sebuah pergerakan, dimana ia kadang tumbuh dan kadang pula menyusut, namun hari ini kita bisa pastikan bahwa FoSSEI terus tumbuh, walaupun sebagian orang menyangsikan pertumbuhannya, tidak yakin akan arah tujuannya, bahkan tidak peduli mau kemana ia bergerak, mendekati matahari atau sebaliknya, karena kita yang memastikan itu, kerja kita yang membuat kita yakin akan hal ini.
Dalam ilmu biologi saja kita akan melihat bahwa ada jenis tumbuhan yang dapat tumbuh tanpa bantuan sinar matahari. Tumbuhan ini ada. namun karena tidak mendapatkan siraman sinar matahari maka namanya pun ikut tidak sepamor tanaman yang biasa kita lihat dibawah sinar matahari. Hari ini banyak sekali tumbuhan-tumbuhan ini yang begitu terkenal, bukan karena sering dilihat namun karena orang-orang yang melihatnya butuh perjuangan luar biasa hanya untuk melihat bentuk nya.
Begitulah hakikat makhluk kehidupan ia akan terus mengikuti apa yang ada di sekitarnya, ia akan belajar bagaimana ia bisa tumbuh walaupun keterbatasan riski yang ia terima. Setidaknya sejak kecil kita belajar dari cicak yang makanannya ternyata terbang, namun ia tidak lantas punah, kita melihat dari katak yang nasibnya hampir sama namun ia ada sampai hari ini.
Kembali ke adanya tumbuhan tadi, hari ini kita lihat dan saksikan bahwa begitulah siklus kehidupan Di FoSSEI pun hari ini, ia adalah tumbuhan dimana ada sebagian daerah yang tumbuhan ini kurang mendapatkan sinar bahkan ada tumbuhan yang terlalu banyak mendapatkan sinar, tapi kita saksikan ia terus tumbuh, jangan sangsikan Perkembangan  Sulawesi Selatan Namanya belum terlalu di perhitungkan hari ini, namun penulis yakini bahwa Sulawesi Selatan akan terus mengakar dan tumbuh di teritorialnya. Kita pernah lihat Bali yang  ternyata mampu menyihir para pendatangnya saat perhelatan Temilnas bahkan hari ini rekor membuat banyak wilayah terus berbenah menyaingi keberhasilannya, sebentar lagi Kalimantan selatan,  dan bumi-bumi dimana FoSSEI itu terus tumbuh bergema dan bangkit.
Kelu rasanya tangan ini ingin mengutarakan maksud hati dan bayang-bayang masa depan FoSSEI, sungkan rasanya diri ini mengharapkan bukaan hati dari para pejuang FoSSEI mengingat kadang ada saatnya diri ini lalai dan lupa akan hakikat perjuangan ini, bahkan sering rasanya diri ini begitu luluh dalam problematika yang sebenarnya diciptakan untuk memperkuat perjuangan dakwah ini, dakwah FoSSEI, dakwah Ekonomi Islam, dakwah tatanan, dakwah kultur, dan apapun itu demi tegaknya kalimat Allah SWT.
Ya, kalimat Allah SWT ini lah yang terus kita perjuangankan untuk hadir dalam setiap transaksi perekonomian yang sekarang ini ada, kalimat yang saat ini di dikotomikan dengan disiplin ilmunya sendiri, kalimat yang bahkan terlupakan saat skripsi, tesis, dan disertasi. Karena memang dalam disiplin ilmu ekonomi sendiri rasanya terlalu tabu membawa makna-makna ilahiah didalamnya, untunglah jurusan-jurusan ekonomi islam, lomba karya tulis ekonomi islam, jurnal dan  artikel ekonomi islam. Mulai menghilangkan system ilmiah bobrok ini yang sampai saat ini tidak bisa memberikan apa-apa pada kesejahteraan dunia seperti apa yang diharapkan oleh ekonomi ribawi ini. Namun inilah ranah kita, ranah yang masih jarang untuk ditegakkan dibeberapa wilayah pembangunan FoSSEI itu sendiri. Namun begitulah kita hari ini terus tumbuh walaupun matahari belum masuk menyinari perjuangan ini.
Banyak alasan untuk FoSSEI bergerak maju menantang gelombang zaman yang terus mengikis idealisme FoSSEI itu sendiri, sebanyak itu pula banyak alasan meruntuhkan tebing- tebing karang yang telah di Bangun FoSSEI sejak awal keberadaaannya.
Hari ini kita menjadi mahasiswa yang berani bersifat kritis,fundamental, dan terstruktur. Dan detik ini  kita bergerak sembari merangkai mimpi-mimpi masa depan. Bukan lantas program kerja melalaikan kita, syuro-syuro mengalihkan kita, dan kesibukan melupakan kita dari kerja dakwah ini. Laiknya pohon tadi ia akan terus tumbuh, ia tidak lantas punah akibat masalah yang ada di sekitarnya, ketiadaan matahari, ketidakmampuan terbang, kekurangan daya berkembang membuat kita menghilang dan terlupakan. Kita bisa tumbuh tanpa harus menunggu matahari menerobos tembok cadas kultur dan kebiasaan, mengharap pohon yang sudah menjulang tinggi roboh agar kita bisa tumbuh, atau memimpikan kita kaya akan sumber daya militan yang akan menciptakan karakteristik kita selaku organisasi FoSSEI, organisasi pergerakan ekonomi islam.
Karakteristik kita jelas, tujuan kita terang, harapan kita sudah terejawantahkan melalui program dan tinta sejarah organisasi FoSSEI. Hanya hari ini kita yang terus berjuang merangkai program agar tak dipandang rendah, meneruskan tinta-tinta emas FoSSEI atau sekedar menyambungkan agar generasi selanjutnya tidak canggung, atau mungkin kita bisa menjadi pondasi-pondasi dasar yang terlupakan namun kuat dan tidak luntur layaknya cat-cat yang menghiasi tembok. Kembali lagi yang menilai dakwah ini adalah yang maha tinggi, yang maha tahu, yang maha pengasih, yaitu Allah SWT. Selanjutnya khudwah kita Rasullulah SAW yang saat ini menjadi SOP (Standard Operational Product) dari karakter dakwah ini, yang tidak sama dengannya akan hilang tak berbekas sedangkan yang mirip dan serupa akan tertanam di lubuk sanubari lingkungannya.  Dan terakhir muslim selaku saudara seiman kita akan sadar tentang pentingnya perjuangan ini, walaupun mungkin mereka tidak memiliki tingkat keimanan yang subur. Namun karena hari ini kita berani mewarnai kehidupan kita tentang kehidupan islami, tentang jalan ekonomi islam, tentang islam rahmatan lil alamin, lantas mereka paham dan berani berjuang dan perkataannya sesuai dengan apa yang kita katakan.
Semoga Allah SWT memudahkan jalan kita, memperlancar gerakan ini, dan memperkokoh tonggak-tonggak perjuangan ini. Tidak ilmiah semoga di mengerti, tidak sistematis semoga dipahami. Dalam bingkai dakwah ,saudaraku Para Ekonom Rabbani. Allah hu Akbar.

Rawamangun, menjelang fajar
Imam Punarko, Koordinator Presidium Nasional FoSSei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar