Senin, 21 Maret 2011

Catatan Perjalanan Tiga Laskar KSEI UNJ Menuju TEMILNAS X 2011

Provinsi Seribu Sungai …………
Provinsi Seribu Masjid …………
Provinsi Seribu Kenangan …………

Dalam dekapan ukhuwah, kita mengambilcinta dari langit.
Lalu menebarkannya di bumi……
Sungguh di surga, menara-menaracahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta…
Mari membangunnya disini dalam dekapan ukhuwah……


Sebelum keberangkatan temilnas……
Temu ilmiah nasional tahun ini akan diadakan di universitas lambung mangkurat, Kalimantan Selatan. Begitulah beritanya ketika mendengar dari berbagai sumber. Mulai dari mailist, FB, Blog dan lainnya. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Pulau Sumatera, Medan. Namun sayangnya tahun kemarin dari KSEI UNJ tidak ada perwakilan yang datang kesana. Terakhir kali KSEI UNJ mengirimkan perwakilan ketika temu ilmiah nasional di Universitas Udayana, Bali, dua tahun yang lalu.

Kalimantan atau kalau orang zaman dahulu menyebutnya Borneo, merupakan pulau yang kaya akan sumber daya alam. Dan juga letaknya yang kalau boleh dibilang aman dari bencana gempa. Karena pulau tersebut tidak bertemu dengan jalur sirkum pegunungan utama dunia. Tidak seperti pulau jawa dan sumatera. Konon kabarnya pulau ini juga dijuluki dengan pulau seribu sungai karena banyaknya sungai yang ada.


Para ekonom Rabbani KSEI UNJ telah mengetahui dari jauh hari, kabar diadakannya temu ilmiah nasional di Kalimantan. Sebuah tantangan bagi kami semua. Mengingat jaraknya yang cukup jauh yaitu di bagian tengah Indonesia. Akhirnya, kami membuat rencana untuk mengirimkan perwakilan ke Kalimantan dengan membagi tugas. Ada yang membuat karya tulis untuk lomba karya tulis ekonomi islam karena lewat jalur ini para finalis yang lolos tidak perlu membayar iuran pendaftaran. ada yang mengikuti olimpiade ekonomi islam, dan lainnya. 

Kami pun juga berusaha untuk mengumpulkan dana untuk akomodasi perjalanan kesana. Kami mencoba meminta dukungan dana ke pihak dekanat dan alhamdulillah akhirnya pihak dekanat memberikan bantuan. Kemudian kami juga mencari dukungan dana lewat sponsor. Sambil mencari harga tiket termurah yang bisa dibeli untuk pergi ke kalimantan. Kami menemukan tiket pesawat garuda city link yang bisa dibilang cukup murah. Awalnya kami berencana untuk pergi lewat kota surabaya dahulu. Terinspirasi dari Presnas FoSSEI yang lewat jalur tersebut. Baru kemudian naik pesawat dari bandara setempat. Namun, setelah dihitung kembali ternyata biaya yang dikeluarkan tak jauh berbeda. Akhirnya kami memutuskan untuk memesan tiket garuda city link dengan keberangkatan dari bandara soekarno-hatta. Tiket pesawat tersebut dipesan oleh Hakim dengan bantuan dari kakaknya… ^^

Hari-hari terus berlalu. Tak terasa Temilnas akan dimulai. Pengumuman karya tulis pun sudah diumumkan. Namun ternyata, dari KSEI UNJ belum ada yang lolos. Tapi kami tak patah semangat. Harapan terakhir ialah mendaftar lewat olimpiade ekonomi islam yang memang dikhususkan untuk perwakilan KSEI-KSEI. Setelah dirundingkan dengan para BPH-I dan pengurus KSEI UNJ, akhirnya ditetapkanlah tiga orang yang akan pergi menuju Kalimantan. Yaitu Barli Halim, M. Agha Nur dan M. Noer Hakim. Kami pun segera mendaftar dengan menyetorkan biaya administrasi olimpiade ekonomi islam dengan perwakilan tiga orang dengan total Rp. 1.050.000 lewat BSM cabang Utan Kayu. Meskipun sebenarnya kami telat mendaftar. Tetapi setelah dikonfirmasi ke panitia, alhamdulillah kami masih diterima.

Keberangkatan Temilnas………
Akhirnya tiba hari dimana kami akan berangkat. Setelah meminta doa restu dari semuanya sebelum kami pergi. Hari jumat tanggal 11 Maret 2011, kami berangkat dari rumah masing-masing menuju bandara soekarno hatta. Kalau boleh dibilang, saya pun pergi ke sana dengan bermodalkan kenekatan. Karena tabungan saya tidak cukup -,-‘, belum lagi untuk membayar airport tax yang katanya berjumlah Rp. 40.000 dari bandara soekarno hatta. Tapi, saya mencoba meminjam sejumlah uang kepada teman saya. Sekedar untuk pegangan saja disana. Dan alhamdulillah, dengan bekal seadanya saya memberanikan diri untuk berangkat.
Saya datang pertama kali di airport, karena rumah saya paling dekat dengan bandara. Disusul kemudian hakim dan barli.

Dalam jadwal penerbangan, kami akan berangkat pukul 12.30 WIB. Sehingga kami tidak sempat shalat Jumat. Setibanya di bandara soekarno-hatta, kami bertemu dengan teman-teman dari Lisensi UIN Ciputat dan juga FoSSEI Sumbagsel Universitas Sriwijaya. Sambil menunggu pesawat datang, kami berbincang-bincang dan berdiskusi tentang keadaan KSEI masing-masing serta persiapan dalam mengikuti Temilnas ini.

Tak terasa pesawat yang akan kami naiki telah tiba. Kami langsung masuk ke gerbang pemberangkatan. Di bandara pemeriksaannya cukup ketat. Dan boleh dibilang sangat teliti sekali. Setelah melalui proses pemeriksaan, kami akhirnya menuju pesawat garuda city link dan berangkat. Berhubung baru pertama kali naik pesawat, kami bertiga seperti orang norak. Tak bisa diam J. Apalagi ketika take off dan landing, sensasinya begitu terasa. Di atas pesawat kami melihat pemandangan yang luar biasa. Semua kota terlihat kecil seperti kotak dan lautan begitu indah serta barisan awan yang memiliki beragam bentuk. Tak ingin melewatkan pemandangan tersebut, kami mencoba mengabadikannya dengan kamera digital. ^_^

Setelah kurang lebih satu setengah jam kami mengudara, akhirnya kami tiba di bandara Samsudin Noor, Kalimantan Selatan. Sekitar pukul 14.30 WITA kami tiba. Kami mencoba menghubungi panitia untuk menjemput kami. Sambil menunggu, kami istirahat sejenak untuk sholat di musholla sekitar bandara. Di bandara, kami juga bertemu dengan teman-teman dari STIE Perbanas, Jakarta yang sampai beberapa saat setelah kami. Tak lama kemudian, panitia datang menjemput kami dengan bis pemerintah kota banjarmasin. Dari Bis, saya bisa melihat pemandangan kota Banjarmasin. Sudah banyak bangungan gedung, namun tidak seperti di Jakarta. Terkadang ada juga tanah gambut yang berisi tanaman air. Kami melewati jalan utama di kota Banjarmasin yang panjangnya kurang lebih 20 KM. Tak terasa, kami sudah sampai di penginapan yaitu di hotel kencana. Di hotel ini, saya bersama dengan teman-teman dari KSEI UIN Ciputat, Sumbagsel, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Tmur, Perbanas Jakarta, dan lainnya.

Sesampainya di penginapan, kami langsung diberikan kunci kamar. Satu kamar untuk tiga orang. Penginapan kami cukup lumayan. Tersedia kulkas, televisi dan AC. Hehe..
Sambil berbenah diri, panitia menyarankan untuk tiap perwakilan KSEI melakukan registrasi dengan membawa dokument yang diperlukan. Namun, para peserta yang menginap di hotel kencana sepertinya ingin iseng terlebih daulu. Mereka keluar sejenak dan mencari kuliner yang harganya pas. Kami bertiga pun menemukan kuliner yang harganya murah dan menjadi menu favorite sehari-hari. Yaitu nasi goreng. Hanya saja, ketika nasi goreng dihidangkan, kami terkejut dengan nasi goreng banjarmasin yang tidak seperti biasanya. Warnanya pink dan rasanya juga aneh. Mungkin karena kami tak terbiasa dengan cita-rasa Banjarmasin.

Setelah mencicipi kuliner setempat, akhirnya saya menemui panitia, dengan membawa sejumlah dokument seperti bukti pembayaran dan lainnya. Namun, ternyata ada yang terlupa kami bawa. Yaitu formulir pendaftaran dan juga surat utusan dari KSEI yang bersangkutan. Untuk formulir pendaftaran, untungnya kami masih bisa meminta dari panitia. Tetapi untuk surat utusan, saya ngeles saja dengan dalih saya ketuanya koq yang langsung dateng.. hehe…... Gak perlu surat utusan lagi kan???

Akhirnya setelah urusan registrasi beres, kami bisa beristirahat dengan tenang sambil menyimpan tenaga untuk besok…   


Hari Pertama Pelaksanaan Temilnas
Tanggal 12 Maret 2011, merupakan hari pertama pelaksanaan sekaligus pembukaan Temu ilmiah nasional yang bertempat di gedung sultan suriansyah. Setelah dibuka oleh pembacaan Ayat Suci Al-Quran, kemudian sambutan-sambutan (yang salah satunya diisi oleh presnas FoSSEI yaitu bang imam punarko yang keliatan waktu itu lagi gugup) :p. Acara pertama ialah Islamic Economic Conference of Borneo dengan tema “Rekonstruksi Kepemilikan, Pengelolaan dan Pendistribusian Kekayaan Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat yang Adil dan Merata.” Awalnya, Menteri Lingkungan Hidup RI dijadwalkan akan hadir mengisi acara ini. Namun beliau ada tugas di Bali bersama presiden. Akhirnya digantikan oleh Deputi Menteri Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup (saya lupa namanya). Pembicara lain yang ikut mengisi ialah: Dr. Dwi Condro Triono, (ketua III STEI Hamfara Yogyakarta) kemudian Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar (Profesor riset bidang sistem informasi spasial bakosurtanal) dan juga seorang dosen bergelar Doktor ekonomi islam dari Malaysia (Untungnya gak berantem yah) :)


Peserta yang memenuhi gedung sultan suriansyah sungguh luar biasa dan banyak sekali. Euforia yang luar biasa, apalagi ketika sesi tanya jawab. Terlihat antusiasme para peserta untuk mengenal ekonomi islam. Saya bisa bertemu dengan pejuang ekonom Robbani dari seluruh Indonesia. Menurut panitia, total ada 80 KSEI (delapan puluh KSEI) yang mendaftar dan mengirimkan delegasinya di acara Temilnas Tahun ini. Kami mengikuti konferensi sampai selesai kira-kira sekitar pukul 13.00 WITA. Setelah konferensi selesai, panitia menginstruksikan agar para peserta bisa istirahat dan sholat terlebih dahulu. Karena setelah acara ini akan dilanjutkan dengan General Stadium dengan tema“Prospek dan Aplikasi Sistem Ekonomi Islam”.

Ketika waktu istirahat tiba, Kami bertiga (saya, barli dan hakim) berencana untuk sholat di luar gedung saja. Berhubung tempat sholat di dalam gedung penuh. Akhirnya keluarlah ide untuk sholat di masjid kampus. Maka kami pun menuju masjid kampus. Kami berwudhu dan ketika hendak mengajak berjamaah sekelompok bapak-bapak, seorang Bapak malah maju ke dekat mimbar untuk mengajak sholat seseorang yang sedang duduk menggunakan notebook-nya. Betapa terkejutnya kami ternyata yang sedang duduk menggunakan notebook tersebut ialah Bapak Syafii Antonio yang merupakan komite ekonomi nasional dan juga pakar ekonomi islam, yang akan menjadi pembicara pada sesi selanjutnya. Serentak kami langsung bersalaman dan sholat berjamaah dengan beliau sebagai Imam-nya.

Istirahat selesai, kami kembali lagi menuju gedung sultan suriansyah untuk mengikuti acara general stadium. Pak Syafii sudah pergi duluan dijemput panitia dengan menggunakan mobil. Kami bertiga berjalan dengan cepat. Acara selanjutnya pun dimulai dengan pemateri pertama dari Pak Syafii Anotonio yang membahas cara berbisnis Ala Rasululloh. Beliau memaparkan tentang kehidupan muammalah Rasululloh yang jarang dilihat oleh orang islam. Karena selama ini, umat islam hanya melihat radululloh dari sisi Ibadah Mahdah saja. Padahal rasululloh itu seorang entrepreneur yang sukses dunia-akhirat. Pak syafii hanya mengisi acara sebentar karena beliau ada agenda lain di kalimantan. Beliau memohon maaf tak bisa mengisi acara lama-lama. Hal tersebut juga karena keterlambatan waktu dari panitia dalam memulai acara general stadium.

Acara general stadium terus berlangsung, pembicara berikutnya ialah Hidayatullah Muttaqin (Pendiri Jurnal Ekonomi Ideologis sekaligus dosen FE Universitas Lambung Mangkurat) yang mengungkap fakta tentang sumber daya alam dan data kemiskinan di Kalimantan,   Prof. Fahmi Amhar, Dr. Dwi Condro Triono, dan Lainnya. Mereka semua bersatu padu untuk berdiskusi Prospek dan Aplikasi Sistem Ekonomi Islam. Yang pada saat ini bisa kita lihat betapa pesat perkembangannya.

Setelah General Stadium, acara dilanjutkan dengan penyisihan olimpiade ekonomi islam. Inilah saat yang kami tunggu-tunggu. Sistem dari olimpiade ini ialah, setiap orang dari tiap perwakilan akan diberikan soal yang sama. Mereka akan ditempatkan terpisah dan berjauhan. Soal yang diberikan oleh panitia terdiri dari 40 pilihan ganda dan 10 isian singkat. Setelah diberikan aba-aba dari panitia, kami pun mulai mengerjakan soal tersebut. Cukup sulit memang. Apalagi saingan kami boleh dibilang cukup berat. Penyisihan olimpiade berlangsung hingga maghrib. Setelah selesai mengerjakan soal, para peserta dipersilahkan untuk sholat maghrib di masjid kampus yang letaknya tidak jauh dari gedung sultan suriansyah. Karena setelah sholat maghrib, akan ada presentasi lomba karya tulis ekonomi islam dan juga sarasehan perwakilan KSEI-KSEI bersama FoSSEI serta KA-FoSSEI.


Ketika sampai di masjid kami sholat berjamaah dan setelah selesai, ada arahan dari presidium nasional 4 FoSSEI. Yaitu akan ada acara seserahan dan juga presentasi LKTEI. Diharapkan untuk ketua KSEI serta perwakilan dari bidang kaderisasi KSEI untuk menghadiri sarasehan di musholla fakultas. Sisanya bisa mengikuti presentasi LKTEI di aula fakultas ekonomi. Saya bersama hakim mengambil keputusan untuk mengikuti sarasehan sementara barli mengikuti presentasi LKTEI. Pada acara sarasehan kami berslitaruhami antar KSEI. Selain itu, ada sejumlah wacana yang dikeluarkan oleh FoSSEI yaitu untuk mewujudkan organisasi  ini (FoSSEI) menjadi profesional dan madani. Banyak program yang akan ditujukan kepada tiap KSEI dan juga regional FoSSEI di tiap daerah. Diantaranya ialah akreditasi terhadap tiap regional FoSSEI dan juga KSEI untuk mewujudkan hal tersebut. Selain itu juga akan ada workshop kaderisasi FoSSEI yang akan dilaksanakan bulan april nanti di jawa tengah. Dan juga akan diadakan shariah economist training for trainer (SETT) bagi para perwakilan KSEI esok harinya. Acara ini dikhususkan untuk para perwakilan KSEI yang sudah mengikuti Shariah economist training (SET) di tingkat regional.

Selain itu, wacana tentang musyawarah nasional (Munas) dan juga Temilnas tahun depan sudah digulirkan. Insya Alloh  Munas tahun depan akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Sementara Temu Ilmiah Nasional tahun 2012 akan dilaksanakan du UIN SUSKA Riau Sumatera. Perwakilan dari penyelenggara event tersebut mempresentasikan mengenai persiapan mereka dalam menyelenggarakan event tersebut. Terlihat, presentasi dari UPI dan UIN SUSKA Riau sangat bersemangat dan meyakinkan. Dan Insya Alloh siap dalam menyelenggarakan event tersebut.

Acara sarasehan selesai hingga pukul 22.30 WITA. Sementara itu, acara presentasi finalis LKTEI masih berlanjut. Saya menyempatkan diri untuk melihatnya. Kebetulan saya melihat perwakilan dari STEI Tazkia sedang mempresentasikan hasil karyanya. Waktu terus berlalu hingga akhirnya pukul 23.00 WITA, acara presentasi LKTEI berakhir. Sambil menunggu bis dari panitia yang akan menjemput kami kembali ke penginapan, saya berbincang-bincang dengan teman-teman dari KSEI lain.  

Akhirnya Jam 24.00 WITA, bus yang menjemput kami tiba. Kami segera diantar menuju hotel kencana tempat kami menginap. Dan pelaksanaan hari pertama pun usai…
Zzzzzz (-.-)

Hari Kedua Pelaksanaan Temilnas
Pagi-pagi sekitar pukul 06.00 WITA, panitia sudah membangunkan kami semua. Kami disuruh bersiap-siap karena akan diajak menuju pasar terapung di Banjarmasin. Setelah sarapan dan berbenah diri, kami langsung diajak berjalan kaki menujun sungai barito yang letaknya tak jauh dari tempat kami menginap. Sekitar 10 menit berjalan kami sudah sampai. Kemudian kami diajak menaiki perahu. Sungai yang indah dan cukup bersih kalau boleh dibilang. Dari perahu kami bisa melihat bangunan unik serta pemukiman penduduk yang berada dekat dengan sungai. Ada anak-anak yang sedang mandi dipinggiran sungai, perahu lain yang sedang berjalan dan lainnya. Setelah lama di perahu, ternyata ada pengumuman dari panitia bahwa pasar terapung ternyata sudah bubar. Mereka hanya buka sampai jam 7 pagi dan mulai beeroperasi sejak jam setengah 5 pagi..

Alhasil, kami langsung diajak oleh panitia untuk mengunjungi museum yang letaknya di sekitar sungai. Museum itu menceritakan tentang sejarah perjuangan provinsi kalimantan selatan dalam mempertahankan wilayahnya dari tangan penjajah serta dukungan mereka terhadap pemerintah republik indonesia di bawah pimpinan soekarno-hatta. Setelah puas melihat-lihat museum dan berfoto-foto, kami diajak panitia untuk kembali menuju Aula FE universitas lambung mangkurat. Karena akan ada acara Shariah Economist Training for Trainer (SETT) dan juga simposium pendidikan ekonomi islam. Acara ini bersamaan waktunya, sehingga bagi para delegasi/perwakilan yang tidak mengikuti SETT bisa mengikuti simposium pendidikan.

Kami bertiga akhirnya mengikuti SETT. Karena kami semua telah mengikuti SET di tingkat regional. Training kali ini diisi oleh Prof. Ing. Fahmi Amhar. Beliau mengajarkan kami sebuah teori baru yang beliau ciptakan. Yaitu Financial Spiritual Quotient (FSQ). Sebuah teori kecerdasan agar mengelola keuangan kita menjadi berkah, berlimpah dan berkelanjutan. Serta agar kita dapat memahami betapa pentingnya “asset” yang kita miliki yang telah diberikan Alloh kepada kita. Acara SETT- pun telah selesai sekitar pukul 14.00 WITA. Semua peserta serasa memiliki semangat baru. Beberapa saat kemudian, panitia mengumumkan bahwa pengumuman hasil seleksi olimpiade ekonomi islam telah ada. Dan kami bertiga penasaran siapa saja yang lolos untuk maju ke babak selanjutnya. Ternyata setelah dikonfirmasi, tim dari KSEI UNJ tidak berhasil lolos ke semi final. Dari data panitia, ternyata tim KSEI UNJ baru bisa berada di peringkat 17 dari 40 KSEI yang bertanding. Akhirnya kami hanya bisa melihat teman-teman kami dari satu regional kami yaitu STEI SEBI dan TAZKIA berlomba untuk melaju ke babak semifinal. Dan mereka akhirnya terus melaju hingga bertemu di babak final. Dua tim dari STEI TAZKIA berhasil menuju final sementara STEI SEBI satu tim. Namun akhirnya STEI TAZKIA harus mengakui kehebatan STEI SEBI.

Setelah acara final olimpiade selesai, dilanjutkan dengan gathering night atau malam pengakraban. Panitia memperkenalkan kesenian khas Kalimantan dan juga makanan khas kalimantan yaitu Soto Banjar. kebetulan saya sempat nyobain, tapi dua orang sohib saya ini gak kebagian. hehe.. Panitia rupanya menyediakan edisi yang terbatas... :). Selain itu juga ada penyerahan cinderamata kepada pembicara dan juga panitia dari pihak kampus Universitas Lambung Mangkurat yang diwakili oleh dekan fakultas ekonomi Universitas lambung Mangkurat. Selain itu, juga ada penyerahan hadiah kepada juara lomba olimpiade ekonomi islam dan juga lomba karya tulis ekonomi islam. Dalam kesempatan ini, STEI Tazkia keluar sebagai juara umum temilnas karena memperoleh gelar juara paling banyak. Yaitu juara dua dan tiga olimpiade ekonomi islam serta juara kedua lomba karya tulis ekonomi islam. Gathering Night pun berlangsung hingga pukul 23.30 WITA. Disambung dengan kesan dan pesan dari peserta temilnas.

Pukul 24.00 WITA, acara Gathering Night berakhir. Maka berakhir pula acara temilnas ke-X. Acara pun secara resmi ditutup. Dan kami diantar kembali ke penginapan untuk beristirahat sambil bersiap-siap untuk kepulangan esok harinya.

Hari Ketiga…………..
Sebenarnya, pelaksanaan Temilnas kali ini hanya dua hari saja. Yaitu tanggal 12-13 Maret. Namun, karena jadwal kepulangan yang tertera di tiket pesawat hari selasa tanggal 15 Maret 2011 (berhubung tiket murah itu jadwal kepulangannya hari selasa). Maka kami putuskan untuk menjadi bocah petualang menjelajahi Banjarmasin. Kebetulan rumah pamannya Barli berada di Banjarnegara, Jalan Jenderal Ahmad Yani Kilometer 7.

Dan akhirnya, kami bertiga memiliki sebuah ide yang boleh dibilang cukup gila. Yaitu pergi menuju rumah pamannya barli dengan berjalan kaki. Sambil berjalan-jalan. Akhirnya kami berjalan kaki dari tempat kami menginap. Sesekali kami berhenti di masjid sekitar (berhubung banyak masjid) sambil cuci muka dan juga duduk-duduk sebentar. Kemudian masuk Mal dan rumah makan untuk mengademkan diri (berhubung ada AC)

Akhirnya setelah berjalan kaki kurang lebih 8 kilometer, kami tiba di rumah pamannya barli. Rumahnya terletak di gang yang dekat dengan jalan utama. Pamannya barli langsung menyambut kami dengan ramah. Beliau orang yang sangat baik. Beliau sedang merantau di Kalimantan dan juga kebetulan sedang ada proyek disini. Di rumah pamannya barli kami bisa beristirahat, dan juga melepas lelah.
Kami juga berkenalan dengan anaknya yang masih kecil dan bersekolah di SD sekitar dan juga istrinya.
Kami banyak bercerita dengan pamannya Barli tentang pengalaman kami selama mengikuti temilnas.

Senin sorenya, kami diajak untuk berjalan-jalan menuju Mal terbesar di Banjarmasin. Sambil melihat-lihat berbagai macam barang yang mungkin ingin dijadikan souvenir. Kami juga ditraktir es krim oleh pamannya barli ^^. Namun sayang berhubung harga  barang di mall mahal, akhirnya tak ada yang kami beli. Dan kami pun diberi saran oleh bibinya (isteri pamannya barli) untuk pergi ke pasar sudi mampir saja besok pagi. Disana harganya murah-murah. Kami pun menuruti pesan dari bibinya barli. Dan kami semua akhirnya pulang kembali ke rumah untuk beristirahat.

Hari Ke Empat…..
Akhirnya, inilah hari terakhir kami berada di Banjarmasin. Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, kami ingin mampir dulu ke pasar sudi mampir. Kami pun bertiga akhirnya pergi kesana dengan naik angkot (nggak jalan kaki lagi lho….)
Pasar sudi mampir tergolong pasar yang luas dan juga dekat dengan sungai. Banyak sekali orang yang berdagang. Akhirnya kami bertiga mencoba untuk menelusuri pasar tersebut untuk membeli souvenir yang mungkin bisa dibeli untuk dijadikan oleh-oleh. Dan akhirnya, kami berhasil menemukan barang yang bisa dijadikan cinderamata. Untuk teman-teman KSEI. Walaupun nggak bisa beli banyak sih. Mungkin bakalan ada yang nggak kedapetan. Tapi paling nggak bisa mewakili. Hehe…..

Dengan proses Tawar-menawar yang cukup alot alias riweh. Tapi akhirnya kami bisa mendapat potongan harga alias diskon. Rada susah juga ngalahin mbak-mbak yang jaga dagangan, tapi untungnya pemilik tokonya baik hati memberikan kami diskon. Si Mbak yang jaga dagangan cuman bisa ngeledekin kami dan senyum-senyum. Mungkin karena ngeliat si hakim dan barli.. hehehe :)

Setelah membeli beberapa cinderamata, kami pun kembali ke rumah pamannya barli untuk berkemas pulang. Kami pamit dan mengucapkan terima kasih kepada pamannya barli yang telah menerima kami dengan suka-cita. Pamannya barli mengantar kami sampai jalan utama dan memanggilkan angkot yang akan menuju bandara. Beliau juga membayarkan langsung dimuka kepada supir angkotnya sampai menuju bandara. Sehingga kami tak perlu bayar kembali.. (Baiknya,,,,,, ^^)

Dan kami pun tiba kembali di bandara Samsudin Noor. Kali ini kami akan kembali ke jakarta….

Selamat tinggal Kalimantan Selatan…
Petualangan kami di pulau borneo ini tak akan pernah kami lupakan…
Semoga dapat menjadi bekal bagi penerus kami selanjutnya untuk berjuang di kesempatan lain…..
Mungkin akan ada pejuang lain yang akan mengukir sejarah di Riau…

Jakarta, 20 November 2011
Diiringi lantunan lagu the brothers-Untukmu Teman.

Disini kita pernah bertemu……….
Mencari warna seindah pelangi……
Ketika kau hulurkan tanganmu………
Membawa ke daerah yang baru….
Dan hidupku kini Ceria………..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar